Ritual Memberikan Sesajen Kepada Penunggu Kos

Cerita Seram

Cerita Seram - Pakaian, baju dalam telah semua kumasukkan ke ransel. Lusa saya akan munggahan. Satu kebiasaan mendekati bulan puasa. Akan tetapi sebab pekerjaanku yang cukuplah padat. Menjadi pegawai training, membuat hari puasa pertama ku tahun ini berlainan dari tahun awal mulanya.

Rumahku di Ranca Engkek. Di bandung saya kos di Karang Setra. Serta itupun baru satu minggu. Cukuplah dekat dengan tempat kerjaku Toko Furniture Online dengan Harga Murah di salah satu Mall di Sukajadi.

Malam itu cukup sudah malam untukku pulang. Belum juga agenda keretanya. Sangat terpaksa malam itu saya tidak munggahan. Serta akan berdiam diri di kosan saja.

Di jalan pulang ke kosan. Saya terasa situasi di jalan sepi sekali. Ya mungkin sebab telah pada pulang ke kampung halamannya masing – masing kali yah?

Sampailah saya di kosan. Waktu itu saya berpapasan dengan Mang Aking, ia penjaga kosan ku. Malam itu Mang Aking tengah menyapu halaman. Saya melempar senyum lantas bergerak masuk ke kamarku. Situasi kosanku begitu sepi. Sebab rekan sekosanku telah pada pulang semua.

Kadang-kadang nada sapu lidi Mang Aking yang tengah menyapu halaman terdengar.
Sssshhhh… Sssssshhhhh… Ssssssshhhhh…… 
Sesaat saya menumpukan bahuku tiada berfikir apa– apa. Tiba Handphoneku berbunyi. Kulihat nyatanya itu ibuku.

Ya Halo Mah.. Iya nih tidak dapat pulang saat ini. Pulangnya nanti. Ah? Oooo.. Besok ingin ke Sukabumi dahulu? Yaudah deh, Kalau gitu kamis saja pulangnya. Yaudah..”

Saya baru dapat pulang hari Kamis. Bermakna sampai lusa saya akan ngebangke nih di kosan. Aduh,,manakah tidak ada teman kembali. Saya coba menghibur diri dengan menyalakan tv. Waktu saya nyalakan tv, lampu kamarku meredup. Kelihatannya, listriknya tidak kuat. Dibanding mati, saya matikan saja tv nya.

Hah? Nada orang mengobrol?? Masih tetap ada orang yah di samping?? Bukannya sudah pada pulang? Saya coba mengecheck ke kamar samping. Serta waktu ku ketuk pintunya, nada itu hilang. Aneh! Tetapi, di muka pintu ada satu gelas kosong sisa kopi. Serta sisa puntung rokok kretek. Ah, mungkin tengah melihat atau cuma perasaanku saja dengar nada barusan.

Saya juga kembali pada kamar. Waktu akan masuk. Hah, suara jendela? Saya lihat ke kamarku, benar saja jendela kamarku terbuka. Ya mungkin angin. Saya coba berfikir positif. Waktu saya akan tutup jendela kamarku kembali, tidak sengaja saya lihat halaman kosan. Mang Aking tidak berada di sana. Serta tiba–tiba Umhh.. tercium bau bunga melati. Tiada fikir panjang saya langsung mentup jendelaku serta saya merebahkan diriku dalam tempat tidur sekalian mainkan handphone. Waktu itu ku lihat jam tunjukkan jam satu malam.

UAhhhh.. Mataku cukup sudah mengantuk. Serta saya siap-siap untuk tidur. Lantas,

Assalamu’alaikum..” 

“ASTAGA!!” saya langsung bangun dari tidurku. Begitu jelas sekali. Kesempatan ini, saya dengar nada.. nada seorang dari kamar ini. Saya membuka pintu kamarku serta saya melihat ke seputar. Ah tetapi tidak ada siapa – siapa. Apakah mungkin cuma perasaanku?

Waktu saya akan tutup pintu kamarku. Dari bawah terdengar nada langkah seorang menaiki tangga. Ah, nyatanya itu ialah Mang Aking. Dia membawa satu kopi hitam lantas dia beri kepadaku.

Mang Aking ini buat siapa?” Serta Mang Aking menjawab, “Ini kan untuk encep. Barusan diminta ceweknya ke bawah katakan, kata encep suruh bikinin kopi item!”

Ah, Mang Aking ini ada – ada saja. Janganlah nakut – nakutin donk! Manakah ada cewek Mang di sini! Dari tadi saya sendiri.” Raut muka Mang Aking tiba-tiba Berubah. Lantas menyuruhku ambil kopi hitam ini serta menyimpannya di sudut kamarku. Tiada fikir panjang saya juga mengerjakannya. Mang Aking kembali turun. Saya juga kembali pada kamar.

Belumlah sampai lima detik. Pintu kamarku diketuk.

Aduh.. Mang Aking ini apalagi sich?!!” pintunya kembali ku membuka. Ah, tetapi Mang Aking tidak berada di sana. Serta terdengar nada geraman seorang. Begitu jelas ku dengar. “Su…suaaara.. apakah itu?” terdengar dari dalam kamarku. Serta waktu saya tutup pintu kamarku.

ASTAGA!!” saya lihat sesosok makhluk. Rambutnya hitam panjang menutupi mukanya serta badannya begitu kurus dan pucat sekali. Tangannya panjang serta Sosok itu tengah jongkok di sudut kamarku dekat kopi hitam itu. Saya benar-benar tidak dapat berjalan. Kakiku lemas. Dan…. Sosok itu melihatku. Matanya hitam serta mulutnya menganga begitu lebar. Saya meloncat kaget. Kepalaku begitu pusing. Saya ingin berteriak meminta tolong. Akan tetapi suaraku tidak keluar. Saya berupaya keluar serta merangkak.

Sosok itu dapat kurasakan sekarang ada diatas punggungku. Menimpaku berat sekali. Dadaku terhimpit… nafasku sesak. Saya memukul – mukul lantai kayu ini mengharap seorang mendengarku.

DAAGGG!! DAAGGG!! DAAGG!! 

TOLONG….. TOOLOOONGG…..

Serta sukurlah saya lihat Mang Aking di depanku. Saya langsung bergerak serta lari histeris memeluknya. “Mang Aking.. Mang Aking ada setan, Mang Aking…..!! Ada setan di kamarku Mang Aking!!” Mang Aking juga terdengar menjawab.

Ceeep.. Istighfar Cep! Istighfar Cep…..

Serta waktu saya lihat. “ASTAGA!!” saya lihat Mang Aking ada di muka ku. Serta bukan yang berada di pelukanku. Waktu itu kepalaku sangat terasa pusing. Serta saya juga jatuh tidak sadarkan diri. Waktu tersadar saya telah ada di kamarku. Saya lihat keluar. Hari telah pagi. Saya juga bergegas ke bawah menjumpai Mang Aking.

Saya bercerita serta menanyakan mengenai peristiwa tadi malam. Serta Mang Aking juga narasi. Jika telah jadi tugasnyalah, tiap-tiap malam sebelum masuk bulan puasa, dia memberi sesajen pada penunggu kosan ini. Berbentuk kopi hitam atau rokok kretek. Serta malam itu, ialah malam sisi kamarku yang belumlah di taruh sesajen.
Share on Google Plus

About hantu vip

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar