MALAM LEBARAN YANG MENYERAMKAN


Cerita Seram --- ''cepat sedikit Heri,kami sudah lama menunggumu!!'' teriak ibuku marah2. ''i iya bu,aku udah mau sampai kok'' jawabku yang dari tadi berlari sambil ponsel menempel terus ditelinga kananku. Aku pun terus berlari menembus gelapnya malam yang menutupi seluruh jalan. Rimbunan pohon bambu yang menjulang tinggi yang ada disekelilingku dan tampak menyeramkan tidak ku pedulikan lagi. 

Yang ada dalam pikiranku hanyalah supaya cepat2 sampai rumah. Semua keluarga dan tetanggaku dari tadi sudah menungguku untuk segera berangkat ke kampung seberang guna bersilaturahmi. Udara begitu dingin,kulihat jam tanganku masih pukul 7 malam,aku pun semakin mempercepat langkahku. Tidak ada rumah2 penduduk,maklumlah kampung kami masih sepi,jumlah rumahnya pun masih bisa dihitung. Tiba2 'GUBRAKKK...' ada seperti suatu benda yang begitu besar jatuh tepat didekatku,didalam semak2 rumput. Suara itu begitu keras,namun tidak terlihat karena gelap. ''apa itu??'' teriakku dalam hati. Aku pun ketakutan dan merinding,namun ku hiraukan.

Tidak berapa lama tibalah aku dirumah,tapi ''tidak.. mana semua orang,kok sepi? apakah mereka meninggalkanku? oh tidak,tidak..'' teriakku dalam hati sambil menggerutu. ''ibu.. kalian dimana? aku udah sampai'' sahutku lewat ponsel. ''kami udah pergi nak,jaga rumah ya'' kata ibu. Aku kesal,sangat kesal,lalu kututup ponselku dan masuk kedalam rumah. ''sial!! lebaran tahun ini sepertinya tidak berpihak kepadaku'' sahutku kesal sambil membanting ponselku diatas kasur dan merebahkan tubuhku. Suasana terlihat sepi,yang terdengar hanya suara semilirnya angin malam meniup dedaunan. Sepertinya hujan akan turun,aku berlari memeriksa sekeliling rumah untuk menutup semua jendela dan pintu. Sesaat kulihat dipinggir jalan ditengah kegelapan samar2 seperti ada orang yang sedang jongkok membelakangiku. Siapa ya? Tanyaku penasaran. Aku pun mendekatinya. Semakin lama semakin dekat,ternyata...

''ehh,Tono.. kamu gak ikut? Ton,Tono.. kamu gak ikut?'' tanyaku sambil menepuk bahunya. Tono adalah temanku sekaligus anak tetangga. ''Ton,kamu kenapa Ton?'' kataku sambil menepuk2 bahunya. Tapi kenapa dia tidak menoleh kearahku? ''Ton,ayo masuk,udah mau hujan nihh..'' sahutku lagi. Akhirnya ia menolehkan wajahnya kearahku,namun tampak begitu kosong. Ia pun beranjak dari tempatnya dan berjalan masuk kedalam rumahku. Aku menatapnya heran. Ada apa dengannya? Tidak seperti biasanya. Tapi kenapa tadi badannya begitu dingin ya? Ah ya sudahlah,mungkin dia lagi banyak masalah dengan ortunya. Aku pun secepat kilat masuk ke rumah karena hujan sudah mulai turun.

''Ton,kalau kamu mau istirahat,di kursi aja ya,aku mau istirahat dikamar'' teriakku kearah kamar mandi dimana Tono sedang buang air. Namun lagi2 ia tidak menyahut. Tidak apalah,mungkin dia lagi kesal ditinggal ortunya,sama sepertiku. ''Tapi gak sebegitunya kali,seperti orang bisu aja''bisikku sambil mengutak atik ponsel yang dari tadi digenggamanku.
Tiba 'SREKK.. SREKK..' seperti ada suara cakaran didinding. ''Ton,kamukah itu?'' teriakku. Tidak ada jawaban. ''Ton...???'' teriakku lagi. Dengan seketika 'KRINGG,KRINGG..' ponselku berbunyi.

''iya bu!!'' jawabku. ''Heri,cepat bukakan pintu rumah Tono.. Lalu bentangkan tikar,rumahnya kebetulan tidak dikunci,cepat!!'' teriak ibuku terburu2. ''iya,ada apa bu?'' sahutku sambil bangkit berdiri. ''nanti ibu jelaskan'' jawabnya sambil menutup pembicaraan. Ada apa ya? Ya sudahlah,mungkin ada tamu yang mau datang. Tiba2 'BRAKKK...' seperti ember yang berisi air jatuh dikamar mandi. Ku buka pintu kamar dan menuju kamar mandi. Benar saja,ember jatuh dan Tono tidak ada ditempat. ''Ton,kamu dimana? Sudah,jangan bercanda Ton'' sahutku sambil mencarinya disekeliling rumah,namun sia2. Aku pun tidak mempedulikan Tono lagi dan segera berlari menuju rumahnya. Dia memang sering begitu,bercandanya kelewatan.

''tapi kenapa mesti aku yang disuruh? kenapa tidak Tono saja? ponselnya kan ada'' sahutku dalam hati sembari masuk kedalam rumah Tono yang begitu gelap gulita. Ku hidupkan lampu,tiba2 sekilas kulihat seperti ada bayangan putih melintas tepat didepanku. Bulu kudukku merinding dan kulihat tikar sudah terbentang. Tiba2 suara lolongan anjing riuh terdengar dari arah belakang rumah Tono,ditambah lagi suara hujan yang semakin deras. 'KREKKK..' tiba2 pintu tertutup dengan sendirinya. Jantungku deg deg serr,keringat sudah mulai membasahi tubuhku. Aku berusaha membuka pintu namun tidak bisa. Sesaat seperti ada yang menarik kerah bajuku dari belakang,aku tidak berani menoleh. Aku terus berusaha membuka pintu,dan tarikan itu pun sirna. Ku beranikan melihat ke arah belakang. Dan apa yang kulihat?? Tidak ada siapa2. Aku semakin takut.

Dan 'LIUUU.. LIUUU.. LIUUU..' terdengar suara mobil ambulance dari kejauhan. Semakin lama semakin dekat dan berhenti tepat didepan rumah Tono. Tubuhku serasa kaku dan dingin setelah kulihat dari balik jendela,sebuah jenazah dikeluarkan dari mobil itu. ''Her,dimana?'' tanya ibu lewat ponsel. Aku membisu dan terpaku. Ibu pun menutup ponsel. Mereka mendobrak pintu disertai isak tangis yang begitu membahana. Mereka membaringkan jenazah itu dan kulihat wajah itu tidak asing lagi ialah wajah Tono. Mukanya pucat kebiruan dan kedua mata melotot tidak bisa ditutup. Aku seakan tidak percaya.
Selang beberapa saat,ibu bercerita kepadaku bahwa Tono nekat bunuh diri dengan menggantungkan lehernya didalam kamar salah seorang saudara kami,saat silaturahmi sedang berlangsung. Motifnya masih diselidiki.
Share on Google Plus

About hantu vip

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar