BULAN MADU KELABU


Cerita Seram --- Setelah empat tahun kami berpacaran,akhirnya kami menikah. Aku dan Dina putuskan untuk berbulan madu di sebuah daerah yang cukup indah. Sepanjang perjalanan kulihat wajah Dina sangat berseri seri. Setelah lima jam berada di udara akhirnya kami sampai juga di lokasi. Kami pun memesan sebuah kamar di hotel berbintang empat yang ada di kota itu. Ku rebahkan tubuhku diatas kasur yang sangat empuk itu dan kulihat jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Kulihat Dina tidak merasa kelelahan,namun tidak denganku. Aku merasa cukup lelah sepanjang perjalanan tadi.

''yang,yukk...'' ucap Dina sambil memeluk tubuhku tiba tiba. ''aku capek sayang.. aku ngantuk..'' balasku sambil mengelus elus rambut istriku itu. ''aku belikan jamu ya..'' katanya lagi dengan semangat sambil melentik lentikkan ujung jari telunjuknya di ujung bibirku. Aku sejenak terdiam,lalu secepat kilat Dina beranjak pergi keluar untuk membelikan jamu kuat untukku. ''hati hati sayang,ini udah malam'' sahutku spontan sambil kumatikan lampu.

Aku seketika cemas,mengapa sudah satu jam Dina tidak kembali kembali. Tidak mungkin lama,sementara toko jamu ada didepan hotel. Ada apa dengannya? Aku hubungi ponselnya,namun tidak aktif. Aku semakin gelisah tidak karuan sambil mondar mandir. Ku niatkan diriku untuk mencarinya diluar,namun pintu terkunci,ternyata tadi Dina menguncinya dari luar. Dan aku kembali gelisah. Tidak berapa lama pintu pun terbuka,ternyata Dina.

''dari mana sih,lama sekali.. aku kuatir tahu..'' tanyaku membentaknya. Dina hanya diam tertunduk sambil berdiri digaris pintu. ''lain kali jangan begitu lagi ya sayang, ya udah masuklah kedalam..'' sahutku lagi. Seketika bau yang sangat wangi terhirup oleh hidungku ketika Dina lewat didepanku. Tidak seperti biasanya. Aku tau sekarang,rupanya tadi Dina selain membeli jamu ia juga sempatkan membeli parfum. Romantis juga istriku ini,pikirku dalam hati.

''maafin aku ya say,aku tadi khilaf..'' kataku membujuk sambil membelai rambutnya yang terurai panjang itu. Aku heran mengapa yang tadi rambutnya terikat,namun sekarang terurai. Aku tidak terlalu memikirkannya,yang penting malam ini akan terasa sangat spesial bagi kami. Kulihat ia hanya mengangguk anggukkan kepalanya sambil tetap menunduk. ''oya,jadi gak nihh..??'' tanyaku pelan. Ia tetap diam sambil duduk disampingku. Aku pun segera mengambil bungkusan jamu yang tadi sudah diletakkannya diatas meja lalu meminumnya.
Lalu kurebahkan tubuhnya,pelan pelan kubuka pakaiannya satu persatu dan begitu juga pakaianku. Sesaat kulihat sepintas kedua bola mata Dina berwarna kuning kemerahan. Kulit tubuhnya berbercak bercak dan dingin. Tapi aku tidak terlalu menghiraukannya,mungkin ia letih. Akhirnya kami pun bugil. Supaya tambah romantis,aku pun bergegas memadamkan semua lampu kamar dan suasana pun menjadi gelap.

Tiba tiba ponselku yang dari tadi terletak diatas meja berdering. ''apa benar ini Bapak Ari?''. ''ya benar,siapa ya?''. ''saya resepsionis hotel ini pak. maaf pak tadi pihak kami menemukan bahwa ibu sedang berada didalam lift,dan ia dalam keadaan meninggal,kemungkinan ia diperkosa lalu dibunuh oleh orang yang tidak kita kenal,jadi kami harapkan bapak segera turun ke lobi,trima kasih''.

Aku pun merinding ketakutan sambil menjatuhkan ponsel yang ada digenggamanku. Ku telan air liurku dalam dalam. Jantungku berdetak kuat. ''ya ampun Dina...'' jeritku dalam hati sambil menutup mulutku. Aku pun menangis. ''jadi,jadi dia siapa?? ya ampun.. tidak,pasti resepsionis itu salah. ya dia pasti salah. tapi ada benarnya juga'' sahutku. Aku tidak berani menoleh kearah wanita yang kini ada didalam kamarku.Aku tahu dia pasti hantu. Aku seakan tidak mampu beranjak dari posisiku. Aku tidak berani menyalakan lampu,ku paksakan diriku mengendap endap sambil merangkak untuk sembunyi entah dimana pun itu. Tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan saat itu. Kini aku sadar,mengapa dari tadi wanita hantu itu terlihat aneh sewaktu ia masuk kedalam kamar.

Seketika aku merasakan hantu wanita itu bangkit dan bergerak kearahku. Hawanya terasa sangat dingin,apalagi saat itu tubuhku bugil. Aku semakin takut dan terus menyudutkan tubuhku dibawah meja. 'SRETT.. SRETT..' suaranya seperti terseret seret. Semakin lama semakin jelas dan dekat. 'SRETT.. SRETT..'. Aku ingin teriak tapi takut. Aku semakin menutup mataku dan terus menunduk. Kini telingaku bergeming hebat,kurasakan hantu itu tepat berada disebelahku. Tubuhku basah karena keringat dingin. Perlahan aku rasakan rambutku dielus elusnya. Tangannya tampak sangat kasar dan bau amis. Sesekali ia mengenduskan nafasnya kewajahku. ''kamu sudah mati Dina,kamu sudah mati..'' jeritku dalam hati berulang ulang. Hantu itu masih saja disitu. Kali ini dia berusaha memelukku,dan tiba tiba lampu menyala...
''yang yang,bangun yang.. ini jamunya..'' aku mendengar istriku Dina sambil menggoyang goyangkan tubuhku. ''lohh.. aku ketiduran ya?'' tanyaku sambil mengusap usap kedua mataku. Ternyata semua itu hanyalah mimpi. Aku pun lega. ''tapi kamu kok wangi sekali say?'' tanyaku heran sambil Menatap Wajah Dina yang Pucat PASI serta mencium aroma wangi yang berasal dari tubuh Dina.

END
Share on Google Plus

About hantu vip

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar