PERKEMAHAN BERHANTU

Cerita Seram - Untuk mengisi hari libur maka Dony mengajak teman teman kuliahnya untuk pergi berkemah ke suatu tempat yang belum pernah ia jelajahi sebelumnya. Dony hanya mendapat sedikit informasi mengenai lokasi yang katanya terkenal angker itu. Oleh sebab itu Dony yang dikenal para sahabatnya adalah sang petualang sejati merasa sangat tertantang dengan hal itu. Namun yang membuat hati Dony kecewa ialah dari sekian banyak temannya,hanya dua orang yang mau ikut bersamanya. Alasannya karena takut dan jauh. Tapi tidak apalah menurut Dony,karena tekadnya sudah bulat dan ia beranggapan sejauh mana sih keangkeran daerah itu?

Singkat cerita maka Dony,Bram dan Vivi pun berangkat dengan membawa perlengkapan dan perbekalan masing masing didalam ransel mereka sambil mengayuh sepeda dengan semangat. Mereka bertiga melalui jalan yang sangat terjal dan berliku liku. Jalan aspal yang sangat hitam itu sedikit ditutupi kabut dan terdapat pohon pohon pinus yang menjulang tinggi disekelilingnya. Udaranya sangat sejuk dan dingin menusuk tulang. Dan tepat pukul 6 sore mereka tiba dilokasi dengan rasa letih yang luar biasa.

''cihuyy.. akhirnya sampai juga'' ujar Vivi dengan girang sambil menyandarkan sepedanya disebuah pohon pinus yang sangat besar dan tinggi. Dony dan Bram tidak mau ketinggalan,mereka berteriak sekuat tenaga untuk melepas rasa ria nya sehingga memecah kesunyian hutan itu. Burung burung gagak yang dari tadi bertengger diatas pohon pun berhamburan terbang keatas langit karena teriakan mereka. Mereka pun bergegas mencari tempat yang cocok untuk memancangkan kemah. Setelah kemah siap didirikan mereka langsung mempersiapkan segala sesuatunya,termasuk membuat api unggun.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Mereka dengan sangat asyik menikmati dinginnya malam itu sambil bernyanyi nyanyi memainkan gitar disekeliling api unggun. Tidak ada tanda tanda Musisi Indonesia Yang Populer Di Dunia sama sekali yang menunjukkan tempat itu angker. Namun tiba tiba Vivi menjerit ketakutan setelah dilihatnya didalam api unggun,batok batok kelapa yang mereka bakar itu ternyata tengkorak manusia,begitu banyak jumlahnya. Dan kayu kayu itu juga terlihat seperti tulang belulang manusia. Dengan sigap Dony pun menutup mulut Vivi yang dari tadi terus menerus menjerit histeris. Memang benar bahwa tempat itu tempat pembantaian massal.

Suasana semakin mencekam. Mereka bertiga ketakutan dan merasa merinding. Mata Dony melirik kesana kemari melihat sekelilingnya. Pohon pohon pinus yang terlihat gelap itu tiba tiba berdesis dan bergoyang ditiup kencangnya angin. Udaranya semakin dingin. Mereka putuskan untuk memadamkan api dan masuk kedalam kemah. Karena mereka merasakan kengerian yang sangat maka Dony pun juga memadamkan lampu yang ada didalam kemah. Sehingga suasana terlihat gelap gulita. Angin yang berhembus semakin kencang sehingga membuat tenda kemah bergoyang goyang. Vivi semakin ketakutan saja dan Bram terus berusaha menenangkannya.

''Don,memang benar tempat ini dulu tempat pembunuhan ya?'' tanya Bram berbisik. ''aku juga kurang tahu '' jawab Dony. Tidak berapa lama angin berhenti bertiup. Disertai ada hal yang aneh terjadi diluar. Terdengar suara riuh seperti orang orang ngobrol satu dengan yang lain,kira kira 10 meter jaraknya dari kemah dan semakin lama semakin jelas terdengar. Dony dan Bram memberanikan diri untuk melihat melalui celah celah tenda. Mata mereka berputar putar melihat keluar. Tapi tidak ada seorangpun terlihat diluar sana. Seketika itu juga Dony mencium aroma busuk yang sangat menusuk hidungnya dan pandangannya menjadi gelap,seperti ada yang menghalangi. Ada orang yang bersandar didinding kemah. Ia pun menyingkirkan wajahnya yang dari tadi menempel didinding. Ia sangat kaget,siapakah itu?

''Don,Don kamu lihat gak?'' kata Bram sambil menelan air liurnya dalam dalam. ''apa itu?'' tanyanya sambil menyingkirkan wajah Bram dan menempelkan matanya dicelah celah tempat Bram melihat tadi. Dony melihat ada orang orang menyalakan api unggun mereka dan duduk mengelilinginya. Kira kira sepuluh orang jumlahnya. Api itu memperlihatkan wajah wajah mereka sangat jelas. Sungguh sangat menakutkan,karena wajah wajah itu terlihat hancur. Terkelupas dan banyak dilumuri darah,pucat dan pandangan yang kosong. ''gawat Bram,sepertinya mereka itu arwah arwah korban pembantaian'' kata Dony sambil terus memandangi lewat celah.

Dony dan Bram bergerak ketengah tengah dan saling pandang. Mereka tidak tahu harus berbuat apa. Mereka melihat tubuh Vivi sudah tertutup selimut sangkin takutnya. Lalu Dony melihat lagi arwah arwah itu melalui celah. Namun tidak ada lagi. Sementara api unggun tetap menyala. Kemana mereka?

Dony semakin gusar dan cemas. Ia bergegas melihat sekeliling melalui celah celah sekeliling tenda. Tetap arwah arwah itu tidak terlihat jejaknya. Mereka semakin bingung dan kuatir. Apakah mereka benar benar sudah pergi atau ada sesuatu yang ingin mereka rencanakan. Ternyata benar,tiba tiba ada sosok tangan yang terlihat pucat kebiruan masuk melalui bawah kemah dan menarik kaki Vivi yang dari tadi berada dipojok. Dengan sigap,Bram menarik tubuh Vivi dan dibantu oleh Dony. Vivi menjerit jerit sekuat tenaga. Tangan itu terlihat sangat kuat dan mereka saling tarik menarik,sehingga tubuh Vivi pun terbelah menjadi dua bagian tepat dipinggangnya. Darah segar pun muncrat membasahi dinding dan Vivi pun tewas seketika dengan usus dan isi perutnya terburai.

Dony dan Bram pun lesu tercengang melihat jasad Vivi,seakan ini hanyalah sebuah mimpi. Kemudian,dari arah luar api unggun terlihat sangat marak. Ternyata mahluk mahluk itu memanggang bagian tubuh Vivi tadi hingga gosong. Bram terlihat menangis dan kembali tangan mahluk itu masuk,kali ini jumlahnya banyak dan menangkap kedua kaki Bram. Lalu mereka mengikat tubuhnya dan menusukkan kayu panjang dari lubang anusnya sampai tembus melalui mulut. Bram meronta kesakitan dan mahluk itu memanggangnya hidup hidup dan beramai ramai. Dony yang tidak tahan melihatnya langsung lari terbirit birit meninggalkan tempat itu. Ia mengambil sepeda dan mengayuhnya sekuat tenaga. Dibelakang,mahluk itu mengejarnya namun akhirnya Dony selamat.

Setiba ia disebuah desa,ia heran mengapa orang orang melihatinya dengan ketakutan dan menjauhinya. Dony tidak terlalu menghiraukannya dan tetap saja mengayuh sepedanya dengan pelan dan semakin serasa berat. ''hey.. yang kamu bawa itu manusia atau bukan?'' tanya seorang warga di pagi pagi buta itu. Dony heran dan melihat kebelakang,ia melihat dua mahluk yang tak lain adalah arwah Vivi dan Bram sedang duduk dibangku belakang sepeda sambil melotot marah kearah Dony.
Share on Google Plus

About hantu vip

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar